Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Cipta Husada (WCH) Kepanjen menerima bantuan Disaster Management Shelter dari United Nation Global Compact (UNGC) dan PT Elite Investment. Serah terima digelar pada Rabu (18/2) di kampus STIKes WCH, di Kepanjen dan diresmikan oleh perwakilan Direktur Kelembagaan Kemendikbud RI, Dra Desmelita MSi.

Disaster Management Shelter merupakan tenda medis portable yang didesain untuk keadaan darurat. Di dalamnya dimungkinkan bagi petugas medis untuk melakukan penanganan kebutuhan medis dasar korban bencana alam seperti oksigen, hingga tindakan untuk luar. Tenda juga dilengkapi dengan beragam perlengkapan evakuasi, salah satunya tandu.

Disaster Management Shelter yang dihibahkan Global Compact PBB untuk STIKes WCH (Inifia / Radar Malang)

Perwakilan PT Elite Investment, Prof dr Jeroen Cornelissen mengatakan, skill kebencanaan sangat diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara yang secara geografis termasuk daerah rawan bencana. Penanganan bencana secara efektif dan efisien akan meningkatkan kemungkinan banyak nyawa bisa tertolong.

“Kami akan memberikan komitmen 100 persen untuk mendukung program edukasi kebencanaan dan berdonasi dengan mitra yang tepat,” kata Cornelissen dalam sambutannya.

Perwakilan Direktur Kelembagaan Kemendikbud RI, Dra Desmelita MSi dalam sambutannya mengatakan, bantuan tersebut diharapkan bisa memberikan banyak manfaat, tak hanya praktis tetapi juga bisa untuk riset para mahasiswa STIKes WCH.

“Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan skill dari mahasiswa,” kata dia.

Ketua Stikes WCH, Dr Tayubi Hariyanto SE MM mengatakan, bantuan tenda yang diberikan oleh UNGC tersebut selanjutnya akan dimanfaatkan untuk banyak hal, terutama dalam aspek peningkatan skill kebencanaan para mahasiswa.

“Jadi nanti STIKes WCH akan bekerjasama dengan lembaga nirlaba berkaitan dengan kebencanaan dari berbagai negara anggota UNGC untuk memberikan pelatihan kebencanaan kepada mahasiswa sehingga kompetensi di bidang penanganan medis di bidang kebencanaan bisa ditingkatkan,” kata dia.

Konsep pendidikan dan pelatihan dari Non-Governmental Organization (NGO) yang berada dalam naungan UNGC tersebut bisa dilakukan secara daring. Tidak menutup kemungkinan, para mahasiswa akan magang di negara-negara yang membutuhkan skill penanganan kebencanaan.

“Saat saya ke Jepang, ada permintaan untuk tenaga medis kebencanaan. Peluang-peluang itu yang nantinya akan diambil, tentunya kompetensi dari tiap negara harus kita penuhi dulu agar SDM yang dikirim benar-benar sesuai kebutuhan,” urai Tayubi.

Sebelum mendapat hibah disaster management shelter tersebut, STIKes WCH telah berkali-kali mendapatkan penghargaan atas upayanya di bidang peningkatan skill kebencanaan. Kampus ini pernah mendapat penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia atas upaya pengurangan risiko bencana melalui kampanye The Power of 100 lewat program aksi 100 Lokasi Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana.

Stikes WCH juga pernah mencatatkan Centurion World Record untuk pencapaian First Biggest Indonesia Disaster Preparedness Education for Youth.

Kategori: Berita WCH

2 Komentar

Raissa · 21 Maret 2021 pada 2:33 am

Tetap semangat stikes WCH Malang

Raissa · 21 Maret 2021 pada 2:33 am

Tetap semangat stikes WCH Malang

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *