KEPANJEN – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Cipta Husada (STIKEs WCH) Kepanjen selama tahun 2018 ini banyak melakukan terobosan. Salah satu yang paling menonjol adalah program Radar Kesna (Remaja Sadar Kesehatan Bencana). Yaitu pelatihan tanggap bencana yang menyasar para siswa SMA. Program ini belum pernah ada di STIKes lain di Indonesia.

Bahkan ruang lingkup pelatihan Radar Kesna tidak hanya di Kabupaten Malang, tetapi juga di Kota Malang hingga ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). ”Sebelum terjadi gempa di Lombok, tim STIKes WCH sudah pernah melakukan pelatihan kepada anak-anak SMA-SMK di Lombok,” ujar Dr Tayubi Hariyanto, SE MM, Ketua STIKes WCH.

Menurut Tayubi, pelatihan yang diadakan oleh STIKes WCH juga tergolong lengkap. Mulai dari cara penanganan pertama terhadap korban bencana, kemudian cara mengobservasi pasien dengan menggolongkan tingkat keparahannya hingga penanganan masalah gizi korban. Yang mana, semua tahapan penanganan disesuaikan dengan standar WHO (World Health Organization) dari PBB. “Standar penanganan yang kami lakukan mengacu kepada WHO,” tegas Tayubi.

Yang membuat STIKes bangga, program tersebut rupanya menarik lembaga Stern Group New York USA untuk memberikan penghargaan. STIKes dianggap memiliki program pengabdian kepada masyarakat yang beda dari kampus lainnya. Bahkan program Radar Kesna dianggap yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sehingga STIKes mendapatkan penghargaan untuk kategori Special Award First Biggest Indonesia Disaster Preparedness Education for Youth.

Pihak Stern Group kemudian memberikan penghargaan tersebut dengan datang langsung ke STIKes WCH yang beralamat di Kepanjen Kabupaten Malang pada bulan Maret 2018. Bahkan penyerahan penghargaan itu disaksikan langsung oleh Koordinator LL DIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ) Wilayah 7 Prof. Dr. Ir Suprapto DEA.

Beberapa bulan setelah mendapat penghargaan tersebut, STIKes mendapat tawaran kerja sama dari Green Life Co. Ltd, sebuah perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang kesehatan untuk perekrutan tenaga magang dari alumni STIKes WCH. Namun, sebelum program tersebut dilaksanakan pihak Green Life ingin melihat secara langsung proses pembelajaran di STIKes WCH.

“Green Life datang langsung ke STIKes, mereka sempat kaget karena ternyata kampus kami di kampung. Tapi setelah masuk dan melihat sarananya, mereka baru percaya dan sepakat melakukan kerja sama secara resmi,” terang Tayubi.

Untuk menjamin keberlangsungan kerja sama, STIKes WCH juga diundang langsung ke Jepang untuk menyaksikan fasilitas magang kerja di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah holding Green Life. “Green Life itu holding yang memiliki 68 perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan,” kata Tayubi.

Atas tawaran kunjungan tersebut, Tayubi mengatakan pihak STIKes menyambut dengan senang hati. Tetapi syaratnya STIKes harus didampingi para pejabat dari LL DIKTI wilayah 7 dan pejabat dari Kementerian Riset dan Teknlogi (Kemenristekdikti) serta pejabat berwenang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Tujuannya, agar pihat yang berwenang juga mengetahui bahwa tempat magang kerja untuk alumni STIKes itu dalah layak dan benar-benar profesional. “Karena kami tidak mau, setelah dikirim ke Jepang ternyata jadi pembantu rumah tangga. Kami ingin tempat magang kerja itu disaksikan oleh pejabat yang berwenang, agar kami tidak salah,” ujar Tayubi.

Dan yang membuat STIKes gembira, syarat tersebut juga disanggupi oleh pihak Green Life Co Ltd. Perusahaan itu setuju untuk mengundang para pejabat yang berwenang di LL DIKTI wilayah 7 dan Kemenristekdikti,serta di Kemenkes untuk melakukan visitasi ke holding Green Life di Jepang. Hal itu untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar ada dan profesional.

“Jadi yang mengundang pihak Green life dan semua biaya ke Jepang Green Life yang menanggung,” terang Tayubi dengan nada gembira.

Menurut dia rencananya kunjungan tersebut dijadwalkan bulan Oktober. Sebelum ke Jepang, pihak Green life didampingi STIKes WCH, mulai 27 -30 Agustus menyerahkan undangan ke para pejabat di LL DIKTI Wilayah 7 di Surabaya, kemudian Kemenristekdikti dan Kemenkes di Jakarta. Tim radarmalang.id berkesempatan untuk menyaksikan proses penyerahan undangan yang dilakukan langsung oleh pihak Green Life tersebut.

Pewarta: Kholid Amrullah
Fotografer: Kholid Amrullah

Kategori: Berita WCH

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *