Oleh Diana Eka*

Anda salah satu dari orang yang mempunyai perut buncit? Tentu akan membuat anda resah atas keadaan ini. Merasa khawatir dan tidak enjoy dengan keadaan yang tidak diinginkan tersebut.

Punya perut buncit tentu akan menganggu penampilan anda. Kadang anda merasa kurang percaya diri dan kadang juga merasa malu. Sayangnya, menyusutkan perut yang buncit bukanlah hal yang mudah. Perut buncit bisa juga di sebut dengan obesitas sentral.

Salah satu penyebab terjadinya perut berubah menjadi buncit adalah adanya penumpukan lemak pada bagian abdomen atau perut. Sedangkan lemak terbagi menjadi dua macam yaitu lemak subkutan dan lemak viseral.

Lemak subkutan merupakan lemak yang berada di bawa kulit. Lemak ini dapat dicubit dan terlihat. Sedangkan  lemak viseral yaitu lemak yang yang berada di sekitar organ dalam tubuh sehingga tidak terlihat. Jenis lemak inilah yang sering dihubungkan dengan kondisi obesitas pada bagian abdomen dan berbahaya. Selain itu, lemak viseral sulit di hilangkan.

Apa Penyebab perut anda menjadi buncit ?

Perut buncit timbul boleh jadi karena asupan makanan anda yang melebihi energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik. Contoh kecilnya, anda makan terlalu banyak dan kurang berolahrga. Tentu pada perut anda, bahkan juga bagian tubuh lain, akan mengalami penumpukan lemak.

Bahaya Perut Buncit

Untuk mengetahui bahwa perut anda buncit, ukurlah bagian pinggang anda. Apakah perut anda mengalami obesitas perut. Seorang pria dinyatakan obesitas perut apabila lingkar pinggang telah melebihi 90 cm. Sedangkan bagi wanita melebihi 80 cm.

Bagi anda yang memiliki perut buncit sebab kebanyakan lemak, sebaiknya lebih waspada. Kemungkinan akan ada resiko lain yang dapat menganggu kesehatan anda.

Diantara bahaya yang muncul akibat perut buncit adalah terserang jenis lemak visceral. Lemak viseral adalah lemak yang paling berbahaya. Penumpukan lemak viseral di dalam tubuh dapat mengeluarkan senyawa peradangan dan hormon yang dapat mengganggu metabolisme tubuh anda. Senyawa peradangan disebut juga sitokin. Jenis senyawa ini dapat menyebabkan timbulnya peradangan ringan pada tubuh sehingga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Selain itu, lemak yang ada pada perut dapat memicu perubahan hormon yang mengontrol penyempitan pembuluh darah, dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.

 

*Penulis adalah Mahasiswi Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Widya Cipta Husada, semester VII.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *