MALANG—Dikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pribahasa yang sangat populer tersebut sudah cukup memenuhi kriteria yang dicita-citakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Cipta Husada (STIKes WCH). Tidak hanya konsep atau wacana saja yang ditarget di Kampus Kesehatan ini. Tapi benar-benar real diwujudkan.

Kali ini, Kamis (27/12/18), Mini Hospital STIKes WCH mematangkan konsep pelayanan Laboratorium Mini Hospital. Hal tersebut diupayakan agar dapat memenuhi target International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 2020.

Laboratorium Mini Hospital itu merupakan sebuah laboratorium yang dapat mempresentasikan dan memberikan pengalaman belajar mahasiswa sesuai dengan Standart Operasional Prosedur tindakan medis maupun paramedis.

Dalam hal ini, Indung Susilo SK., S.Kep., Ners., MM., Kepala Laporatorium Terpadu, menjelaskan bahwa Mini Hospital ini menyerupai lahan praktik Rumah Sakit yang sebenarnya.

“Ya persis rumah sakit dengan segala kebutuhannya. Hanya saja, ini dimanfaatkan untuk pembelajaran mahasiswa. Ya jadi perawat atau sungguhan nantinya” ujar pria asal Malang Selatan itu.

Mini Hospital ini, lanjutnya, memiliki manfaat yang akan dirasakan langsung oleh mahasiswa dalam proses belajar mengajar nantinya. Diantaranya adalah  memberikan pengalaman belajar mahasiswa yang telah disesuaikan dengan standart kompetensi yang ada dalam kurikulum serta menghasilkan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang kompeten.

Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar terintegrasi dengan beberapa Multi Disiplin Ilmu Kesehatan  dengan teknik Kolaborasi yang benar. “Kolaborasi itu antara lain adalah Ilmu Keperawatan, Gizi, Kebidanan, Radiodiagnostik dan Rekam Medik” papar dia.

Sementara itu, Yuyud Wahyudi mengungkapkan dengan adanya Mini Hospital yang berstandar internasional seperti, upaya untuk mewujudkan STIKes Widya Cipta Husada Go Internasional bukan impian lagi. “Ini bukan hanya mimpi, tapi sudah mewujudkan impian itu sendiri. Bahkan pada tahun 2020 nanti kami target ada 2 unit yang sudah ISO” ungkapnya. []

Pewarta: Roihan Rikza

Kategori: Berita WCH

1 Komentar

LL FATHURRAHMAN · 7 Agustus 2019 pada 6:54 am

mantap, kwalitas pelayanan adalah prioritas utama, dimana SDM yang berkwalitas indikator untuk mewujudkan pelayanan yang prima, benar ndak?

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *