SURABAYA –Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah 7 atau yang dulu dikenal dengan Kopertis Wilayah 7 mendukung penuh program kerja sama magang kerja yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Cipta Husada (STIKes WCH) dengan Green Life Co. Ltd, perusahaan besar di Jepang yang bergerak di bidang kesehatan. Karena terobosan itu dinilai sangat bagus untuk menyerap lulusan STIKes untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang baik.
Prof. Dr. Ir Suprapto DEA, Koordinator LL DIKTI Wilayah 7 mengatakan, selama ini memang sudah ada yang melakukan kerja sama dengan Jepang, tetapi itu dilakukan antara pemerintah dengan pemerintah atau government to government (G to G). Nah, yang dilakukan STIKes WCH adalah antara lembaga pendidikan dengan lembaga bisnis atau istilahnya business to business (B to B).
“Jadi yang dilakukan STIKes WCH ini bisa saya katakan yang pertama di Indonesia untuk perguruan tinggi bidang kesehatan,” terangnya saat penyerahan undangan visitasi ke Jepang dari pihak Green Life yang didampingi STIKes WCH pada 27 Agustus lalu.
Bahkan menurut Suprapto, kerja sama tersebut juga bisa melibatkan STIKes lain di Jawa Timur yang ingin mengirimkan lulusannya untuk magang kerja di Jepang. Karena di Jawa Timur ada 70 PTS pendidikan kesehatan dengan total mahasiswa sekitar 100 ribu. Sehingga ini merupakan potensi yang besar.
Untuk itu, Suprapto siap memenuhi undangan Green Life untuk datang ke Jepang guna menyaksikan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi tempat magang para lulusan STIkes nantinya.
Sementara itu, Manager Overseas Green Life Co. Ltd Dewi Rahmawati mengatakan, kebutuhan tenaga kerja profesional bidang kesehatan di Jepang sangat tinggi. Itu karena jumlah penduduk usia tua yang membutuhkan perawatan khusus sangat besar.
Green Life sebagai holding perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan memiliki banyak jaringan rumah sakit menawarkan kerja sama dengan alumni STIKes WCH untuk magang kerja selama 3 tahun. “Mereka nanti akan mendapat gaji setara pegawai lokal Jepang,” terang Dewi yang ditugaskan oleh pihak Green Life untuk menyerahkan undangan secara langsung ke Koordinator LL DIKTI Wilayah 7.
Dikatakan Dewi, perusahaan Green Life tidak mudah percaya kepada pihak lain yang akan diajak bekerja sama. Bahkan hanya untuk surat undangan harus diantar langsung tidak bisa lewat email. “Prosedurnya memang demikian. Kami harus memastikan secara langsung bahwa orang yang kami undang benar-benar sesuai,” terang dia.
Sementara itu, untuk bisa diterima kerja magang tersebut, lulusan STIkes WCH harus lolos seleksi yang langsung dilakukan oleh pihak Green Life. Mereka yang akan magang di Jepang harus bisa berbahasa Jepang dengan baik dan memahami budaya Jepang. “Dan kami sudah melakukan wawancara, hasilnya luar biasa. Lulusan STIKes sangat bagus,” ujarnya.
Pewarta: Kholid Amrullah
Fotografer: Kholid Amrullah
0 Komentar