Oleh Nafis Salsabila Zahra*
Banyak perempuan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kulit yang sehat dan cantik. Tidak jarang juga mereka dengan senang hati mengeluarkan biaya yang besar untuk menjaga kulitnya agar tetap sehat dan cantik. Fenomena tersebut dapat kita lihat pada perempuan-perempuan saat ini. Mereka banyak menghabiskan waktunya di tempat-tempat perawatan kulit untuk merawat kecantikannya agar tetap terjaga.
Mempersolek diri memang sudah kodrat seorang wanita. Tapi perlu di ingat, janganlah melakukan suatu hal secara berlebihan karena itu tidak baik dan di larang oleh agama. Untuk mengembalikan kealamian kulit agar sehat dan cantik tidak harus memerlukan biaya yang besar tetapi ada cara yang lebih mudah, murah, dan tentu saja sehat. Berikut ini adalah beberapa rahasia untuk menjaga agar kulit anda sehat dan cantik.
- Mandi teratur dengan shower
Air dari shower akan langsung membasuh kotoran dan busa sabun dari tubuh kita. Berbeda jika kita mandi dengan cara berendam, kotoran dari tubuh akan tercampur di air dan bisa kembali menempel di tubuh.
- Gunakan sabun sesuai jenis kulit
Sering merasakan kulit yang kering setelah mandi? Berarti nada perlu mencermati sabun yang anda pakai. Sabun yang menghasilkan banyak busa berarti mengandung deterjen yang banyak pula. Ini akan membuat kulit kering dan kasar. Perlu kita ketahui, setelah di cuci dengan sabun, pH kulit akan naik menjadi 9 dari pH kulit normal yaitu 4,2-6,2 (pH balance). Jadi, pilihlah sabun ber-pH rendah.
- Memakai tabir surya saat keluar rumah
Rasanya sulit untuk menghindari pancaran sinar matahari langsung. Untuk itu, gunakan tabir surya (sunblock) agar kulit terlindung dari cahaya matahari yang mengandung sinar UV berbahaya. Tentunya, pilih sunblock yang formulanya aman digunakan dan sesuai jenis kulit.
- Minum air dalam jumlah cukup
Tubuh manusia terdiri dari 80% air sehingga penting bagi kita untuk mengkonsumsi air putih agar tidak dahidrasi dan kulit tidak kering. Banyak minum air putih adalah salah satu cara perawatan kulit yang paling efisien dan alami serta cocok untuk berbagai jenis kulit. Minumlah 8 gelas air sehari atau lebih untuk mendapatkan kulit yang sehat.
- Banyak makan sayur dan buah
Sayuran dan buah-buahan banyak mengandung vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh dan kulit. Asupan vitamin dan antioksidan dari sayur dan buah-buahan amat penting bagi kulit karena mampu menangkal radikal bebas yang akan merusak kulit.
Jenis Makanan yang Perlu Diperhatikan
Kondisi kulit dapat dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi. Sebaiknya konsumsilah makanan yang sehat dan alami. Berikut adalah makanan yang jika diasup terlalu sering bisa mengurangi keindahan kulit.
- Makanan yang diproses
Selama pemrosesan, enzim-enzim hidup dan nutrisi dalam makanan akan berkurang bahkan hilang. Karena itu, jika ingin kulit tampak cerah, makanlah hanya bahan makanan berkualitas. Makanan yang mengandung air tinggi, terutama sayur dan buah, akan membantu melembabkan kulit, mengatur produksi minyak, dan membantu detoksifikasi.
- Daging
Bila memungkinkan, belilah daging organik. Beberapa jenis daging hewan ternak diketahui diberi tambahan hormon dalam makanannya, bahkan antibiotik supaya mereka tidak gampang sakit. Jika kita mengonsumsi dagingnya, maka komponen tambahan dalam pakan tenak itu bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu jerawat dan inflamasi.
- Gorengan
Jika minyak dipanaskan dalam suhu tinggi, maka minyak dan lemak akan teroksidasi dan akan masuk lewat makanan ke tubuh kita. Minyak yang dipakai berulang kali untuk memasak juga tidak disarankan karena lemaknya sangat kental dan sulit didetoks tubuh. Selain berakibat buruk bagi pembuluh darah, kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng juga akan membuat kolagen dan elastin lambat diproduksi sehingga kulit tampak kendur dan kusam.
- Gula berlebihan
Gula akan melemahkan sistem imun sehingga tubuh tidak mampu melawan bakteri dengan maksimal, termasuk bakteri penyebab jerawat. Di dalam tubuh, gula bersifat asam sehingga lebih banyak bakteri merugikan yang hidup. Ini berarti lebih banyak toksin dan membuat kulit lebih kusam. Selain itu, makanan yang mengandung gula tinggi juga menyebabkan kadar gula darah cepat naik sehingga kadar insulin banyak beredar dalam darah. Studi terbaru menunjukkan hal tersebut juga akan memicu jerawat.
- Kafein berlebih
Penelitian menunjukkan, konsumsi 2-3 cangkir minuman berkafein setiap hari akan memicu respons adrenocortical pituitary yang akan meningkatkan level kortisol dalam tubuh. Kelebihan hormon kortisol (dikenal sebagai hormon stres) terbukti mempercepat proses penuaan dan merusak kulit. Kopi juga bersifat diuretik dan membuat tubuh dehidrasi sehingga penampilan kulit pun jadi terganggu.
Kulit Kencang dan Awet Muda
Nah, jika ingin memiliki kulit yang kencang dan awet muda, perbanyaklah konsumsi makanan sehat seperti:
- Bayam dan asparagus
Kandungan copper dalam sayuran ini cukup bermanfaat bagi kulit. Mineral ini berperan penting dalam memperbaiki kerusakan kulit yang diakibatkan radikal bebas. Copper juga dapat memicu produksi kolagen dalam kulit sehingga kulit akan tampak lebih kencang.
- Buah kiwi, brokoli, dan parsley
Bahan-bahan ini kaya akan kandungan vitamin C-nya. Vitamin C adalah antioksidan yang ampuh untuk melindungi kesehatan. Antioksidan akan menekan hormon kortisol yang bereaksi terhadap stres dan juga memberi perlindungan dari radikal bebas.
- Goji beri, blackcurrants, dan anggur merah
Buah-buahan ini mengandung polifenol. Polifenol adalah antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan juga kulit. Goji beri sendiri adalah buah yang dapat membantu memperbaiki kulit dan juga mengandung anti aging.
Kesehatan merupakan hal terpenting bagi kita. Apalagi bagi kaum hawa yang menginginkan kulit yang sehat dan cantik harus menjaga pola makan dan hidup. Tidak susah dan tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk memiliki kulit yang sehat dan cantik. Cukup dengan banyak minum air dan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Maka dari itu, mari terapkan hidup sehat bagi diri sendiri dan keluarga karena hidup sehat merupakan dambaan setiap orang.[]
*Penulis adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Cipta Husada, Program Studi Gizi, Semester III.
0 Komentar