KEPANJEN- Tingginya persaingan untuk menjadi tenaga medis di Indonesia memang harus disikapi dengan bijak. Hal inilah yang mendasari STIKes WCH (Widya Cipta Husada) untuk mulai berpikir global.
Tidak hanya memandang persaingan di dalam negeri. Namun, mereka juga mulai melirik untuk bisa menerjukan lulusan terbaiknya menjadi tenaga kesehatan di dunia internasional.
Salah satu negara bidikannya adalah Jepang, yang terkenal dengan kecanggihannya di dunia kesehatan. Langkah awal sudah dilakukan dengan mendatangkan perawat Indonesia yang sukses bekerja di Jepang.
“Kami memang membidik untuk go Internasional. Mungkin dari Jepang ini dulu bisa menjadi awal yang baik,” kata Wakil Ketua 1 STIKes WCH Yuyud Wahyudi.
Yuyud mengaku untuk bisa mengirim lulusan ke luar negeri memang tidak mudha. Terutama dari sisi mental dan etos kerja, kalau secara kemampuan sudah seimbang. “Mentalnya itu yang harus dibangun, kalau kemampuan bisa nanti dipelajari. Sekarang kami fokus menyiapkan mental dulu,” terangnya.
Bahkan untuk menambah kemampuan berbahasa pihaknya sudah menambahkan mata kuliah bahasa Jepang. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Sehingga nantinya proses adpatasi tidak berjalan lama. “Kami siapkan sejak sekarang, meskipun nanti ada masa training juga. Paling tidak kesiapan mereka sudah terlihat,” imbuhnya.
Kedepan tidak hanya jurusan perawatan yang bisa berkarir di luar negeri. Jurusan lainnya juga bisa menjadi tenaga kesehetan di luar negeri. Tinggal disesuaikan kebutuhan dan skill tambahan yang harus dimiliki.
“Untuk skill memang nanti menyesuaikan kebutuhan. Tidak bisa hanya standar yang ada disini, kurikulum nanti juga menyesuaikan,” tandasnya. (haf)
Berita pernah dimuat di radarmalang.id pada 8 Maret 2018
0 Komentar