JAKARTA – Program kerja sama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan WIdya Cipta Husaha (STIKes WCH) kepanjen Kabupaten Malang dengan Green Life Co. Ltd Jepang, tidak hanya mendapat dukungan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah 7, tetapi juga disambut baik oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti). Hal itu terbukti saat pihak Green Life didampingi STKes W CH menyerahkan undangan kepada sejumlah pejabat Kemenristekdikti di Jakarta, Rabu (29/8) lalu.

Dari para pejabat yang diundang langsung oleh Green Life mereka semua sangat mendukung program magang kerja 3 tahun hasil kerja sama antara STIKes WCH dengan Green Life tersebut. Seperti yang disampaikan Dr. Ir. Ridwan, M.Sc. Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti. Menurut dia model kerja sama antara STIKes WCH dengan Green Life dari Jepang tersebut sangat bagus.

Dr. Ir. Ridwan, M.Sc. Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti (kiri), Ketua STIKes WCH Dr.Tayubi Hariyanto SE. MM (dua dari kiri) dan Dewi Rachmawati Manager Overseas Green Life Co.Ltd (tengah) di Kemenristekdikti (29/8)

Malahan setahu Ridwan, belum ada STIKes lain yang mengadakan kerja sama semacam itu. “Karena susah cari negara yang mau begini. Cari tenaga kerja yang terdidik,” ujarnya saat menerima undangan dari Green Life yang didampingi tim dari STIKes WCH.

Sehingga menurut dia, ini kesempatan bagus bagi perguruan tinggi bidang kesehatan untuk bisa mendapatkan pengalaman kerja kelas internasional. Melalui kerja sama langsung dengan pihak perusahaan maka juga akan membuka banyak lapangan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi kesehatan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasubdit Pendidikan Vokasi dan Profesi Kemenristekdikti, Edi Mulyono, SE, MM yang mewakili Dr. Paristyanti (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti). Mulyono mengatakan program tersebut adalah yang pertama di Indonesia. Hanya STIKes WCH Malang yang telah menjalin kerja sama langsung dengan pihak perusahaan di Jepang. Karena selama ini yang ada adalah kerja sama antara pemerintah Jepang dengan pemerintah Indonesia.

Yang mana, untuk proses seleksinya memang tidak mudah. Karena lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja di Jepang harus mengikuti ujian negara. Sehingga untuk bisa lolos bekerja atau magang di Jepang juga sulit. Nah dengan adanya kerja sama langsung dengan perusahaan seperti yang dilakukan STIKes WCH ini, maka bisa membuka peluang lebih luas kepada lulusan STIKes untuk bisa bekerja di Jepang.

Karena yang melakukan seleksi langsung dari pihak perusahaan. Sehingga apa yang dibutuhkan perusahaan bisa disesuaikan dengan SDM yang tersedia. “Ini terobosan yang sangat bagus, kami sangat mendukung. Bahkan kalau perlu tidak hanya lulusan STIKes, tetapi juga lulusan dari perguruan tinggi non kesehatan,” pinta Mulyono. Karena dia yakin kebutuhan tenaga kerja di Jepang tidak terbatas di bidang kesehatan.

Ketua STIKes WCH Dr. Tayubi Hariyanto SE MM menyambut positif dukungan dari Kemenristekdikti tersebut. Menurut dia, peluang kerja sama dengan Green Life dari Jepang ini bisa menjadi pintu bagi kampus lain untuk menjalin kerja sama. ”Harapan kami juga memang seperti itu,” kata dia.

Sementara itu, Manager Overseas Green Life Co. Ltd Dewi Rahmawati mengatkan, memang di Green Life tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama di bidang non kesehatan. Tetapi untuk tahap awal adalah di bidang layanan kesehatan. “Jika yang pertama ini berhasil, sangat mungkin ada kerja sama di bidang lain,” katanya.

Pewarta: Kholid Amrullah
Fotografer: Kholid Amrullah

Kategori: Berita WCH

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *